Dalam kunjungannya, Presiden juga meminta agar produk-produk buatan dalam negeri juga bisa dijual ke luar negeri, bukan hanya kepada TNI dan Polri. Menurut Presiden Jokowi, kalau pembiayaan industri pertahanan itu bisa ditekan, menjualnya lebih mudah karena kemampuan untuk memroduksinya sudah bisa.
“Jangan hanya tergantung dari pesanan TNI dan Polri,” ucap Presiden.
Pada pameran yang digelar di Mabes TNI di Cilangkap, Jakarta Timur hingga 19 Januari ini, PTDI juga memamerkan lima produk unggulan lainnya.
1. CN-235-220 MSA/MPA/ASW Version
Pesawat komuter berkapasitas 30-40 penumpang ini dapat digunakan untuk berbagai misi dan operasi. Dapat digunakan sebagai moda transportasi penumpang sipil, VIP, VVIP, dan penerjun, juga pengangkut kargo dan penjatuh barang dari ketinggian serta pembuat hujan dan evakuasi korban.
Di versi paling anyar ini, CN-235-220 mampu menggendong muatan lebih besar, sistem avionik lebih modern, autopilot, radar pendeteksi turbulensi, dan penambahan winglet di ujung sayap. Penggunaan winglet amenjadikan pesawat lebih stabil dan lebih irit bahan bakar.
CN-235-220 MSA/MPA/ASW Version |
2. NC-212i MSA
Pesawat ini merupakan pengembangan dari NC-212 dengan daya angkut 28 penumpang. Memiliki ramp door, kabin yang luas, serta sistem navigasi dan komunikasi yang lebih modern. Biaya operasi nya rendah dan kompetitif di pasar pesawat kecil.
NC-212i MSA |
3. PTTA Wulung
Pesawat terbang tanpa awak (PTTA) Wulung ini dapat dikendalikan dari jarak jauh, baik secara manual maupun otomatis karena memiliki sistem autopilot yang terintegrasi di pesawat. Bahannya komposit dengan single engine piston bertipe pusher.
PTTA Wulung |
4. KFX/IFX
Pesawat tempur multiperan ini didesain dengan karakteristik generasi 4.5. Awalnya tahun 2011, bersama Pemerintah Korea Selatan, PTDI secara aktif terlibat dalam pengembangannya. Indonesia dan Korea Selatan menargetkan akan mengoperasikan KFX/IFX pertama kali tahun 2020.
KFX/IFX |
5. N245
Masih dalam tahap pra-desain, pesawat ini merupakan pengembangan dari pesawat CN-235. Didesain dengan regulasi CASR 25 untuk keperluan komersial berkapasitas 56 penumpang. PTDI mengklaim N-245 nantinya akan dapat dioperasikan sebagai pesawat pengumpan (feeder-liner). Remigius Septian
N245 |
Sumber : http://angkasa.co.id/