TNI AL Pensiunkan Empat Kapal Angkut MiliterIlustrasi LPD [GM] ☆
Empat kapal angkut militer dari 14 kapal angkutan yang dioperasikan Komando Angkutan Laut Militer dipensiunkan tahun ini. TNI Angkatan Laut tengah menunggu beberapa kapal angkut militer baru. Salah satu di antaranya adalah jenis landing ship tank yang dapat mengangkut tank tempur utama Leopard.
Panglima Komando Angkutan Laut Militer (Kolinlamil) Laksamana Muda (TNI) Aan Kurnia seusai peringatan ulang tahun ke-55 Kolinlamil di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Jumat (1/7), mengatakan, untuk menggantikan kapal yang dipensiunkan, dibangun beberapa kapal baru tahun ini dan tahun 2017.
"Kita membangun beberapa landing ship tank (LST) sekelas KRI Teluk Bintuni untuk mengangkut tank tempur utama Leopard. Proyek itu sedang berlangsung. Untuk tahun 2017, direncanakan dibangun Kelas Makassar atau landing platform dock (LPD)," kata Aan.
LST KRI Teluk Bintuni dimodifikasi untuk dapat mengangkut 10 tank tempur utama atau main battle tank (MBT) Leopard.
Kapal-kapal yang dipensiunkan tahun ini adalah LST KRI Teluk Ratai-509 produksi 1944 dan KRI Teluk Bone-511 buatan 1944 yang keduanya dibangun di Amerika Serikat dan veteran Perang Dunia II. Selebihnya adalah KRI Karimata-960 buatan Hongaria tahun 1964, KRI Tanjung Nusanive-973 buatan Jerman tahun 1983.
Direktur Eksekutif Imparsial Al Araf yang dihubungi mengatakan, Pemerintah Indonesia harus serius memperkuat TNI AL, termasuk dalam hal ketersediaan angkutan laut militer "Hampir 40 persen adalah kapal-kapal tua berusia 40-an tahun," katanya.
Ada Tiga Kapal Landing Ship Tank Baru
Memperingati HUT ke-55 Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), sekitar 500 personel terdiri dari Kolinlamil, Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar), Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), Marinir, Polair, Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP), serta Bea dan Cukai, menggelar upacara HUT ke-55 Kolinlamil di Lapangan Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (1/7/2016).
Usai menggelar upacara HUT ke-55 Kolinlamil, Panglima Kolinlamil, Laksamana Muda TNI, Aan Kurnia mengatakan HUT ke-55 Kolinlamil kali ini pihaknya telah mempersiapkan sebanyak tiga kapal landing ship tank terbaru di tahun 2016.
"Barusan tadi kami membahas terkait peremajaan Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista). Dalam waktu dekat, TNI AL sendiri akan melakukan pengadaan alutsista tambahan, yakni dengan disediakannya tiga kapal baru jenis Landing Ship Tank (LST) untuk tahun ini," jelas Aan yang juga menjadi inspektur upacara HUT ke-55 Kolinlamil.
Ia juga mengatakan, tahun 2017, 2018 dan seterusnya akan disediakan kapal-kapal baru. Selain kapal jenis LST, dibeberkan Aan, TNI AL juga akan melakukan pengadaan jenis kapal Landing Platform Deck atau LPD ship tahun 2017 mendatang.
"Tahun depan kita sediakan LPD. Untuk LST-nya nanti digunakan untuk mengangkut armada Tank Leophard. Ini kita lakukan bertahap ya," kata Aan.
Empat kapal angkut militer dari 14 kapal angkutan yang dioperasikan Komando Angkutan Laut Militer dipensiunkan tahun ini. TNI Angkatan Laut tengah menunggu beberapa kapal angkut militer baru. Salah satu di antaranya adalah jenis landing ship tank yang dapat mengangkut tank tempur utama Leopard.
Panglima Komando Angkutan Laut Militer (Kolinlamil) Laksamana Muda (TNI) Aan Kurnia seusai peringatan ulang tahun ke-55 Kolinlamil di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Jumat (1/7), mengatakan, untuk menggantikan kapal yang dipensiunkan, dibangun beberapa kapal baru tahun ini dan tahun 2017.
"Kita membangun beberapa landing ship tank (LST) sekelas KRI Teluk Bintuni untuk mengangkut tank tempur utama Leopard. Proyek itu sedang berlangsung. Untuk tahun 2017, direncanakan dibangun Kelas Makassar atau landing platform dock (LPD)," kata Aan.
LST KRI Teluk Bintuni dimodifikasi untuk dapat mengangkut 10 tank tempur utama atau main battle tank (MBT) Leopard.
Kapal-kapal yang dipensiunkan tahun ini adalah LST KRI Teluk Ratai-509 produksi 1944 dan KRI Teluk Bone-511 buatan 1944 yang keduanya dibangun di Amerika Serikat dan veteran Perang Dunia II. Selebihnya adalah KRI Karimata-960 buatan Hongaria tahun 1964, KRI Tanjung Nusanive-973 buatan Jerman tahun 1983.
Direktur Eksekutif Imparsial Al Araf yang dihubungi mengatakan, Pemerintah Indonesia harus serius memperkuat TNI AL, termasuk dalam hal ketersediaan angkutan laut militer "Hampir 40 persen adalah kapal-kapal tua berusia 40-an tahun," katanya.
Ada Tiga Kapal Landing Ship Tank Baru
Memperingati HUT ke-55 Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), sekitar 500 personel terdiri dari Kolinlamil, Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar), Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), Marinir, Polair, Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP), serta Bea dan Cukai, menggelar upacara HUT ke-55 Kolinlamil di Lapangan Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (1/7/2016).
Usai menggelar upacara HUT ke-55 Kolinlamil, Panglima Kolinlamil, Laksamana Muda TNI, Aan Kurnia mengatakan HUT ke-55 Kolinlamil kali ini pihaknya telah mempersiapkan sebanyak tiga kapal landing ship tank terbaru di tahun 2016.
"Barusan tadi kami membahas terkait peremajaan Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista). Dalam waktu dekat, TNI AL sendiri akan melakukan pengadaan alutsista tambahan, yakni dengan disediakannya tiga kapal baru jenis Landing Ship Tank (LST) untuk tahun ini," jelas Aan yang juga menjadi inspektur upacara HUT ke-55 Kolinlamil.
Ia juga mengatakan, tahun 2017, 2018 dan seterusnya akan disediakan kapal-kapal baru. Selain kapal jenis LST, dibeberkan Aan, TNI AL juga akan melakukan pengadaan jenis kapal Landing Platform Deck atau LPD ship tahun 2017 mendatang.
"Tahun depan kita sediakan LPD. Untuk LST-nya nanti digunakan untuk mengangkut armada Tank Leophard. Ini kita lakukan bertahap ya," kata Aan.