militer-id.blogspot.COM,.Surabaya,- Beragam kegiatan perlombaan dalam rangka untuk menyukseskan jalannya peringatan HUT Kodam ke ke-68 masih semarak digelar. Salah satu bentuk perlombaan tersebut adalah perlombaan sepeda bulus/lambat yang akan dilaksanakan Minggu (4/12) mendatang di Lapangan Kodam V/Brawijaya.
Untuk kesiapan lomba sepeda lambat 37 orang Anggota Kodim 0829/Bangkalan dipimpin Kapten Czi Iriyanto dilibatkan sebagai tim penilai/juri dan melaksanakan geladi pengawasan dan penilaian, selain dari anggota Kodim Bangkalan juga dilibatkan dari Korem 084/Bhaskara Jaya sehingga jumlah penilai sebanyak 60 orang yang diketuai Dandim 0831/Surabaya Timur Letkol Inf Dodiet Lumwartono. Sabtu (3/12/2016) pagi
Dari sekian banyak perlombaan yang digelar, salah satu lomba yang diambil sebagai seni olah raga yang terus dikembangkan di Negeri Indonesia adalah lomba sepeda lambat. Letkol Inf Dodiet Lumwartono selaku tim penilai lomba mengatakan, bahwa dari seni olah raga sepeda lambat tersebut membawa nilai-nilai tersendiri di Negeri Indonesia.
Selain itu Ia mengaku, bahwa Sepeda lambat memang sering dilombakan dalam perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia. Selain balap karung, tarik-tambang, makan krupuk, panjat pinang, gebuk bantal, tarik tambang dan balap sepeda lambat juga cukup seru untuk diikuti.
“Biasanya pemenang setiap lomba adalah yang paling cepat mencapai garis finish. Tapi berbeda dengan lomba sepeda lambat. Barang siapa yang mengayuh paling lambat mencapai garis finish dan tidak terjatuh maka dialah pemenangnya,” ucap Letkol Inf Dodiet Lumwartono.
Diungkapkannya, dalam lomba ini mencoba mengirim pesan bahwa peserta harus menjaga keseimbangan, dan tidak terburu-buru dalam mengejar tujuan. Kadang kala, peserta berpikir bahwa siapa cepat dia yang dapat. Namun jika dilakukan dengan tergesa-gesa, bukan tidak mungkin akan terjatuh dan gagal sebelum mencapai tujuan.
“Mari kita tetap sukseskan olah raga tradisional, untuk diselenggarakan, dan dijadikan sebagai ajang perlombaan. Agar seni budaya kita tetap terjaga dan tetap hidup, utamanya kepada masyarakat Jawa Timur khususnya Kota Surabaya.
Untuk kesiapan lomba sepeda lambat 37 orang Anggota Kodim 0829/Bangkalan dipimpin Kapten Czi Iriyanto dilibatkan sebagai tim penilai/juri dan melaksanakan geladi pengawasan dan penilaian, selain dari anggota Kodim Bangkalan juga dilibatkan dari Korem 084/Bhaskara Jaya sehingga jumlah penilai sebanyak 60 orang yang diketuai Dandim 0831/Surabaya Timur Letkol Inf Dodiet Lumwartono. Sabtu (3/12/2016) pagi
Dari sekian banyak perlombaan yang digelar, salah satu lomba yang diambil sebagai seni olah raga yang terus dikembangkan di Negeri Indonesia adalah lomba sepeda lambat. Letkol Inf Dodiet Lumwartono selaku tim penilai lomba mengatakan, bahwa dari seni olah raga sepeda lambat tersebut membawa nilai-nilai tersendiri di Negeri Indonesia.
Selain itu Ia mengaku, bahwa Sepeda lambat memang sering dilombakan dalam perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia. Selain balap karung, tarik-tambang, makan krupuk, panjat pinang, gebuk bantal, tarik tambang dan balap sepeda lambat juga cukup seru untuk diikuti.
“Biasanya pemenang setiap lomba adalah yang paling cepat mencapai garis finish. Tapi berbeda dengan lomba sepeda lambat. Barang siapa yang mengayuh paling lambat mencapai garis finish dan tidak terjatuh maka dialah pemenangnya,” ucap Letkol Inf Dodiet Lumwartono.
Diungkapkannya, dalam lomba ini mencoba mengirim pesan bahwa peserta harus menjaga keseimbangan, dan tidak terburu-buru dalam mengejar tujuan. Kadang kala, peserta berpikir bahwa siapa cepat dia yang dapat. Namun jika dilakukan dengan tergesa-gesa, bukan tidak mungkin akan terjatuh dan gagal sebelum mencapai tujuan.
“Mari kita tetap sukseskan olah raga tradisional, untuk diselenggarakan, dan dijadikan sebagai ajang perlombaan. Agar seni budaya kita tetap terjaga dan tetap hidup, utamanya kepada masyarakat Jawa Timur khususnya Kota Surabaya.