F5 E Tiger TNI AU |
"Komisi I DPR yakin TNI AU di bawah kepemimpinan Kepala Staf TNI AU, Marsekal Madya TNI Hadi Tjahjanto, akan semakin profesional karena dipimpin orang yang tepat," kata Ketua Komisi I DPR, Abdul Almasyhari.
"Usulan panglima TNI tentunya sudah mempertimbangkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk seorang Kasau. Semoga dengan dilantik kepala staf baru TNI AU baru, TNI AU semakin professional," kata Almasyhari, di Jakarta, Rabu.
Politisi PKS itu tidak melihat Tjahjanto dipersiapkan untuk menjabat panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
"Semua tiga kepala staf berpeluang menjadi panglima TNI. Saya harap tidak ada konflik di internal TNI AU pasca penunjukan Pak Hadi," ujarnya.
Anggota Komisi I DPR, Supiadin A Saputra, menilai Tjahjanto harus segera mengevaluasi sistem kesenjataan di TNI AU yang banyak jatuh dan kecelakaan. Pada 2016, paling tidak terjadi lima kecelakaan.
Dia menilai evaluasi itu mulai dari proses perencanaan hingga pengadaan agar ke depan tidak terjadi lagi insiden kecelakaan pesawat.
"Lalu baru harus melakukan pembenahan struktur TNI AU agar sesuai dengan strategi pertahanan Indonesia lalu membenahi SDM," katanya.
KSAU Baru, DPR Minta Pesawat Uzur Diganti
Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan meminta Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang hari ini resmi dilantik untuk merevitalisasi alat utama sistem pertahanan (alutsista).
"Perlu ada revitalisasi alutsista angkatan udara. Pesawat-pesawat uzur perlu diganti. Dengan bekerjasama dengan Komisi I DPR RI, kami berharap ada modernisasi alutsista khususnya pesawat tempur," kata Taufik di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu.
Ia optimistis TNI AU di bawah kepemimpinan Hadi akan semakin baik, karena sudah berpengalaman di dunia militer. Sebelum dilantik sebagai KSAU, Hadi merupakan Irjen Kementerian Pertahanan setelah menjabat Sekretaris Militer Presiden.
"Beliau berpengalaman, sehingga proses regenerasi ini sangat baik," kata Taufik.
Taufik juga berharap TNI AU dapat terus menghadirkan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pengangkatan Marsdya Hadi Tjahjanto dilakukan berdasar Keputusan Presiden Nomor 02/TNI/2017 tentang Pengangkatan Kepala Staf Angkatan Udara yang ditetapkan pada 17 Januari 2017.
Saat pelantikan itu, pangkat Hadi dinaikkan dari Marsekal Madya menjadi Marsekal TNI.
Hadi tercatat sebagai perwira tinggi lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1986 dan Sekolah Penerbang TNI Angkatan Udara 1987.
Pria berdarah Malang kelahiran 8 November 1963 itu dua kali mendapat promosi jabatan dalam waktu tiga tahun dan mencapai tiga bintang lebih cepat dari para seniornya.
Sumber : http://www.antaranews.com/