Senapan HK416 |
Setelah empat tahun menggelar program AIF (Arme Individuelle Futur) atau senjata perorangan masa depan, DGA sebagai badan yang bertanggung jawab atas pegadaan senjata militer Perancis telah mengumumkan bahwa senapan serbu Heckler & Koch HK416F dipilih untuk menggantikan senapan serbu bullpup FAMAS (Fusil d’Assaut de la Manufacture d’Armes de Saint-Étienne) yang ikonik. Senapan yang juga dikenal sebagai le Clarion atau terompet ini menjadi senapan serbu dengan desain orisinil terakhir yang diproduksi oleh pabrik senjata Perancis.
Alasan FAMAS diganti ada banyak. Pertama karena umurnya sudah tua, dimana varian FAMAS F1 sudah bertugas selama 20 tahun lebih. Faktor kedua adalah bentuknya yang kurang ‘manis’ dan kaku, apalagi di jaman ketika beragam aksesoris bisa ditempelkan dengan menggunakan rel Picattinny.
Pada FAMAS hanya tersedia sedikit tempat untuk menempelkan rel, yang akan semakin menambah bobotnya yang sudah seberat 3,8 kilogram (varian G2) tersebut. Selain itu, FAMAS F1 yang merupakan varian dasar dan populasinya paling banyak di dalam militer Perancis juga menggunakan magasen yang berbeda dibandingkan dengan magasen STANAG NATO, hal ini ditakutkan akan menyulitkan pada saat dilakukannya operasi militer bersama. Karena alasan inilah, berbagai kesatuan khusus militer Perancis tidak mau menggunakan FAMAS, dan memilih beragam senapan serbu lain macam SIG550/552R, FN SCAR, dan juga HK416.
Kompetisi untuk menggantikan FAMAS sendiri berlangsung dengan sangat ketat, dimana ada sejumlah pabrikan kondang yang ikut. Pietro Beretta menyodorkan ARX-160, SIG menawarkan SIG MCX, HS Produkt dari Kroasia menawarkan VHS-2, dan FN Herstal menjual SCAR Mk16, dan tentu saja Heckler and Koch dengan HK416. Seluruh senapan serbu yang berkompetisi ini tentu saja mengadopsi peluru 5,56x45mm, dan sudah menjalin kemitraan lokal.
Heckler & Koch memiliki cabang perusahaan di Perancis dengaan nama Heckler & Koch France SAS yang bermarkas di Rue de la plaine, dan sudah berpengalaman menangani pembuatan submachinegun HK MP5F untuk kebutuhan pasukan khusus Perancis.
HK416F (France) sendiri berangkat dari varian penyempurnaan HK416 terakhir yaitu HK416A5, ditambah dengan persyaratan bahwa HK416 harus dapat melontarkan TP (Tabung Peluncur) atau granat senapan, serta modifikasi agar HK416 dapat mengadopsi pelontar granat M203 ataupun HK UGL 40. HK416A5 menampilkan desain handguard rail baru serta popor yang lebih ergonomik, dilapisi lagi dengan laburan finish yang lebih tahan karat.
HK416 merupakan produk penyempurnaan dari karabin M4 yang dikembangkan dengan dana internal perusahaan Heckler & Koch. Dengan mendesain senapan dengan ergonomi seperti M4, ditambah keandalan sistem piston yang mengeliminasi kelemahan sistem direct gas impingement, HK416 jadi produk jawara dunia.
Senapan serbu inilah yang mengakhiri karir dedengkot teror nomor satu dunia Osama Bin Laden di tangan kesatuan khusus DEVGRU dalam operasi Neptune Spear. Keputusan Perancis untuk menstandarisasi HK416 sebagai senapan serbu standar menjadikannya negara kedua setelah Norwegia yang mengambil keputusan serupa. Norwegia sendiri membeli 60.000 pucuk HK416.
Pada pertandingan final, HK416F berhadap-hadapan dengan FN SCAR, dan keputusan akhirnya condong pada HK416F. Sempat terjadi tarik ulur kepentingan dengan suara kontra datang dari Parlemen, yang menentang pembelian senjata buatan negara lain. Namun faktanya, industri senjata ringan Perancis pun sudah habis. Pabrikan MAS telah bangkrut dan dibeli GIAT, lalu Nexter, dan fasilitas pembuatannya pun sudah ditutup.
Heckler & Koch France SAS akan menerima hak untuk memproduksi total 101.000 pucuk senjata, aksesoris, suku cadang, pelatihan, dan perawatannya selama sepuluh tahun kedepan, dengan nilai kontrak sebesar 300 juta Euro. Kemenangan ini melengkapi prestasi HK, dimana militer Perancis juga sudah menggunakan HK417 untuk menggantikan senapan runduk FR F2 yang juga sudah uzur. Aryo Nugroho
Sumber : http://angkasa.co.id/