militer-id.blogspot.COM,.Surabaya, Komandan Rayon Militer (Danramil) 0830/02 Semampir jajaran Kodim 0830/Surabaya Utara, Mayor Inf Imam Suyoso, S.Ag memimpin do'a bersama dengan para ustadz dilanjutkan solat Jum’at berjamaah bertempat di Mesjid Kelurahan Ampel Jl. Petukangan No. 47A Kelurahan Ampel Kecamatan Semampir Kota Surabaya, Jawa Timur, Jum’at (2/12/2016), dalam rangka menjaga persatuan bangsa dan keutuhan NKRI.
Danramil Semampir, Mayor Inf Imam Suyoso, S.Ag menyampaikan masyarakat harus berhati-hati menggunakan media sosial, karena saat ini media sosial dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab untuk memecah belahkan rakyat Indonesia. Oleh karena itu, ia mememinta kepada masyarakat untuk tidak percaya begitu saja dengan apa yang disampaikan di media sosial.
"Mayarakat jangan mudah terpengaruh dengan isu-isu yang berkembang di media sosial yang berdampak kepada perpecahan dan disintegrasi bangsa," jelasnya pada puluhan jamaah.
Mayor Inf Imam Suyoso, S.Ag juga menjelaskan bahwa, dengan perbedaan suku dan agama di Indonesia seharusnya bangsa ini dapat menjadi lebih kuat.
"Perbedaan yang ada di Indonesia, baik suku, agama dan RAS kita jadikan sebagai perekat dalam menjaga keutuhan NKRI. Kita harus dapat mengapikasikan dalam kehidupan sehari-hari, dengan perpedoman pada empat pondasi bangsa yaitu UUD 1945, Pancasila, NKRI serta Bhineka Tunggal Ika," ajaknya.
Dengan berpedoman pada empat pilar, Mayor Inf Imam Suyoso, S.Ag mengajak masyarakat dan semua komponen bangsa untuk peduli dengan persoalan yang terjadi di lingkungan masing-masing dengan melaporkan kejadian itu kepada pihak aparat.
"Masyarakat harus peka dan peduli pada konsisi lingkungan masing-masing, sebagai upaya deteksi dini dan cegah dini dengan cara melaporkan hal-hal yang mencurigakan kepada perangkat setempat," pungkasnya.
Danramil Semampir, Mayor Inf Imam Suyoso, S.Ag menyampaikan masyarakat harus berhati-hati menggunakan media sosial, karena saat ini media sosial dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab untuk memecah belahkan rakyat Indonesia. Oleh karena itu, ia mememinta kepada masyarakat untuk tidak percaya begitu saja dengan apa yang disampaikan di media sosial.
"Mayarakat jangan mudah terpengaruh dengan isu-isu yang berkembang di media sosial yang berdampak kepada perpecahan dan disintegrasi bangsa," jelasnya pada puluhan jamaah.
Mayor Inf Imam Suyoso, S.Ag juga menjelaskan bahwa, dengan perbedaan suku dan agama di Indonesia seharusnya bangsa ini dapat menjadi lebih kuat.
"Perbedaan yang ada di Indonesia, baik suku, agama dan RAS kita jadikan sebagai perekat dalam menjaga keutuhan NKRI. Kita harus dapat mengapikasikan dalam kehidupan sehari-hari, dengan perpedoman pada empat pondasi bangsa yaitu UUD 1945, Pancasila, NKRI serta Bhineka Tunggal Ika," ajaknya.
Dengan berpedoman pada empat pilar, Mayor Inf Imam Suyoso, S.Ag mengajak masyarakat dan semua komponen bangsa untuk peduli dengan persoalan yang terjadi di lingkungan masing-masing dengan melaporkan kejadian itu kepada pihak aparat.
"Masyarakat harus peka dan peduli pada konsisi lingkungan masing-masing, sebagai upaya deteksi dini dan cegah dini dengan cara melaporkan hal-hal yang mencurigakan kepada perangkat setempat," pungkasnya.