Keterangan Foto :Komandan Satlinlamil Surabaya Kolonel Laut (P) Riduwan Purnomo, S.T., M.M. salam Komando dengan Komandan KRI Teluk Lampung yang baru Mayor laut (P) Anis Latif, M.Tr.Hanla dan Mayor laut (P) Yusup Yanto, M.Tr.Hanla usai upacara sertijab.
militer-id.blogspot.COM,.Jakarta, 5 Desember 2016 ------ Tongkat jabatan Komandan Komandan KRI Teluk Lampung–540 diserahterimakan dari Mayor laut (P) Yusup yanto, M.Tr.Hanla kepada Mayor laut (P) Anis Latif, M.Tr.Hanla dalam upacara yang dipimpin Komandan Satuan Lintas Laut Militer (Dansatlinlamil) Surabaya Kolonel Laut (P) Riduwan Purnomo, S.T., M.M. di Dermaga Halong, Lantamal IX Ambon, Minggu (5/12).
Serah terima jabatan yang dilaksanakan di Dermaga Halong ini dilakukan saat KRI Teluk Lampung 540 melaksanakan dukungan operasi pergeseran pasukan pasukan TNI AD.
KRI Teluk Lampung–540 merupakan kapal perang jenis Landing Ship Tank (LST) yang berada dibawah pembinaan Satlinlamil Surabaya.
Mayor Laut (P) R. Yusup yanto, M.Tr.Hanla selanjutnya akan menjabat Komandan KRI Teluk Bintuni 520, Sedangkan Mayor laut (P) Anis Latif, M.Tr.Hanla sebelumnya merupakan Pamen Denma Koarmatim dan telah selesai mengikuti pendidikan reguler Seskoal angkatan ke-54 tahun 2016.
Dansatlinlamil Surabaya Kolonel Laut (P) Riduwan Purnomo, S.T., M.M. dalam amanatnya mengatakan, Pergantian pejabat dan pengalihan penugasan dalam suatu organisasi khususnya organisasi militer merupakan suatu hal yang sangat wajar, demikian pula halnya dengan kehidupan organisasi TNI Angkatan Laut. Pergantian Komandan, khususnya komandan KRI mutlak dilaksanakan untuk mengantisipasi dinamika, situasi dan kondisi yang berkembang saat ini.
Semakin berat dan kompleksnya tugas ke depan, baik dalam mendukung kegiatan operasi militer untuk perang (OMP) maupun kegiatan operasi militer selain perang (OMSP), menuntut Satlinlamil Surabaya selalu berupaya meningkatkan kemampuan sesuai dengan tuntutan perkembangan lingkungan pelaksanaan tugasnya.
Satlinlamil Surabaya bertugas membina kemampuan unsur-unsur organiknya di dalam sistem Angkutan Laut Militer serta membina dan melaksanakan tugas-tugas berkenaan dengan fasilitas labuh Embarkasi atau Debarkasi yang berkaitan dengan dukungan logistik dan administrasi dalam rangka kesiapan operasi unsur-unsurnya.
Kapal Pendarat Logistik
KRI Teluk Lampung-540 merupakan kapal kesepuluh dari kapal perang jenis kapal pendarat kelas Teluk Gilimanuk. Dinamai menurut nama sebuah teluk di Lampung. KRI Teluk Lampung memiliki berat 1,900 ton. Dengan dimensi 90,70 meter x 11,12 meter x 3,4 meter. Ditenagai oleh 2 mesin diesel, 2 shaft dan mampu menghasilkan 12,000 bhp yang sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 18 knot.
Diawaki oleh maksimal 42 pelaut, mampu mengangkut kargo hingga seberat 600 ton. Sebagai armada pendarat dan pengangkut logistik, KRI Teluk Lampung dibekali senjata pertahanan diri berupa kanon laras ganda kaliber 37 mm Model 1939, 1 Meriam Bofors 40/70 berkaliber 40 mm dengan kecepatan tembakan 120-160 rpm, jangkauan 10 Km untuk target permukaan terbatas dan target udara dan 2 kanon laras ganda kaliber 25 mm. KRI ini juga diperlengkapi radar MR-302/Strut Curve Air/Surface Search.
KRI Teluk Lampung dibangun oleh VEB Peenewerft, Wolgast, Jerman Timur pada tahun 1979 untuk Angkatan Laut Jerman Timur dengan nomor lambung 636. Kapal berjenis Frosch-I/Type 108 ini masuk armada pada tahun 1994.
Turut Hadir pada upacara tersebut para Komandan KRI yang berada di jajaran Satlinlamil Surabaya, perwira Staf Satlinlamil Surabaya dan perwira KRI yang berada di pangkalan..
Serah terima jabatan yang dilaksanakan di Dermaga Halong ini dilakukan saat KRI Teluk Lampung 540 melaksanakan dukungan operasi pergeseran pasukan pasukan TNI AD.
KRI Teluk Lampung–540 merupakan kapal perang jenis Landing Ship Tank (LST) yang berada dibawah pembinaan Satlinlamil Surabaya.
Mayor Laut (P) R. Yusup yanto, M.Tr.Hanla selanjutnya akan menjabat Komandan KRI Teluk Bintuni 520, Sedangkan Mayor laut (P) Anis Latif, M.Tr.Hanla sebelumnya merupakan Pamen Denma Koarmatim dan telah selesai mengikuti pendidikan reguler Seskoal angkatan ke-54 tahun 2016.
Dansatlinlamil Surabaya Kolonel Laut (P) Riduwan Purnomo, S.T., M.M. dalam amanatnya mengatakan, Pergantian pejabat dan pengalihan penugasan dalam suatu organisasi khususnya organisasi militer merupakan suatu hal yang sangat wajar, demikian pula halnya dengan kehidupan organisasi TNI Angkatan Laut. Pergantian Komandan, khususnya komandan KRI mutlak dilaksanakan untuk mengantisipasi dinamika, situasi dan kondisi yang berkembang saat ini.
Semakin berat dan kompleksnya tugas ke depan, baik dalam mendukung kegiatan operasi militer untuk perang (OMP) maupun kegiatan operasi militer selain perang (OMSP), menuntut Satlinlamil Surabaya selalu berupaya meningkatkan kemampuan sesuai dengan tuntutan perkembangan lingkungan pelaksanaan tugasnya.
Satlinlamil Surabaya bertugas membina kemampuan unsur-unsur organiknya di dalam sistem Angkutan Laut Militer serta membina dan melaksanakan tugas-tugas berkenaan dengan fasilitas labuh Embarkasi atau Debarkasi yang berkaitan dengan dukungan logistik dan administrasi dalam rangka kesiapan operasi unsur-unsurnya.
Kapal Pendarat Logistik
KRI Teluk Lampung-540 merupakan kapal kesepuluh dari kapal perang jenis kapal pendarat kelas Teluk Gilimanuk. Dinamai menurut nama sebuah teluk di Lampung. KRI Teluk Lampung memiliki berat 1,900 ton. Dengan dimensi 90,70 meter x 11,12 meter x 3,4 meter. Ditenagai oleh 2 mesin diesel, 2 shaft dan mampu menghasilkan 12,000 bhp yang sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 18 knot.
Diawaki oleh maksimal 42 pelaut, mampu mengangkut kargo hingga seberat 600 ton. Sebagai armada pendarat dan pengangkut logistik, KRI Teluk Lampung dibekali senjata pertahanan diri berupa kanon laras ganda kaliber 37 mm Model 1939, 1 Meriam Bofors 40/70 berkaliber 40 mm dengan kecepatan tembakan 120-160 rpm, jangkauan 10 Km untuk target permukaan terbatas dan target udara dan 2 kanon laras ganda kaliber 25 mm. KRI ini juga diperlengkapi radar MR-302/Strut Curve Air/Surface Search.
KRI Teluk Lampung dibangun oleh VEB Peenewerft, Wolgast, Jerman Timur pada tahun 1979 untuk Angkatan Laut Jerman Timur dengan nomor lambung 636. Kapal berjenis Frosch-I/Type 108 ini masuk armada pada tahun 1994.
Turut Hadir pada upacara tersebut para Komandan KRI yang berada di jajaran Satlinlamil Surabaya, perwira Staf Satlinlamil Surabaya dan perwira KRI yang berada di pangkalan..