militer-id.blogspot.COM,.PURWOKERTO,.Korem 071/Wk dalam rangka peringatan Hari Juang Kartika Tahun 2016 menggelar nonton bareng film I Leave My Heart In Lebanon bersama masyarakat dan insan media, Jumat (16/12) di Bioskop Rajawali Purwokerto.
Nonton bareng dikomandoi Kasrem 071/Wk Letkol Inf Ariful Mutaqin dihadiri para prajurit dan ASN Korem 071/Wk dan Balak Aju Kodam IV/Dip jajaran Korem 071/Wk, insan media cetak dan elektronik wilayah Banyumas dan segenap warga masyarakat sekitar Banyumas serta Persit KCK Koorcab Rem 071 PD IV/Dip.
Danrem 071/Wk Kolonel Inf Suhardi pada kesempatan terpisah menyampaikan bahwa film I Life My Heart In Lebanon yang diputar perdana serentak diseluruh wilayah Indonesia pada 15 Desember 2016 kemarin bertepatan dengan Peringatan Hari Juang Kartika Tahun 2016 ini, sebagai momentum untuk menggugah dan menumbuhkan kembali rasa cinta masyarakat kepada bangsa dan negara. Disamping itu sebagai suri tauladan dan contoh yang baik bagi kita sebagai prajurit untuk mengutamakan tugas karena tugas adalah kehormatan bagi kita.
"Tugas adalah kehormatan, karenanya dengan penayangan film ini sebagai gambaran kepada prajurit untuk mengutamakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai prajurit TNI mengabdi pada bangsa dan negara dan untuk kepentingan bangsa dan negara", terangnya.
"Film ini menggambarkan bagaimana perjuangan dan tugas TNI baik dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI maupun menjaga perdamaian dunia dibawah bendera PBB. Selain itu, agar masyarakat dapat lebih mengenal tugas dan tanggung jawab yang diemban TNI dalam menjaga nama baik bangsa dan negara dimata dunia.
Dikatakan juga bahwa saat ini masih ada faktor yang dapat menggerogoti persatuan dan kesatuan bangsa. Sehingga hal ini, kita perlu menanamkan wasbang dan bela negara dalam menjaga NKRI terutama bagi generasi muda sebagai penerus perjuangan bangsa kelak.
Film I Leave My Heart In Lebanon (Hatiku tertambat di Lebanon) mengisahkan pengalaman pasukan Garuda Indonesia yang ditugaskan di Lebanon sebagai bagian dari tentara penjaga perdamaian PBB tahun 1973. Film tersebut dibintangi Rio Dewanto (Kapten Satria) sebagai pemeran utama, Revalina S.Temmat (Diah), dengan pemeran pembantu Deddy Mizwar (ayah Diah), Tri Yudiman (ibu Diah), Baim Wong (pengusaha sukses yang mencintai Diah), dan Jowy Khoury (Rania, janda satu anak yang jatuh cinta pada Kapten Satria). Film yang diproduseri Zairin Zain dan disutradarai oleh Benni Setiawan peraih Piala Citra Sutradara terbaik FFI 2010 ini tidak hanya berkisah tentang perang, namun juga drama komedi romantis.
Film ini tidak hanya diperankan para aktor/aktris Indonesia, namun juga melibatkan personel TNI dengan persenjataan lengkap.
Selain romantisme, film ini juga menyampaikan budaya bangsa yang berbudi luhur serta dapat diterima dan membawa nama baik bangsa dan negara di kancah internasional.