militer-id.blogspot.COM,.Pendam5 : Mojokerto,- Korps Infanteri merupakan Korps terbesar di Satuan TNI Angkatan Darat (AD). Bahkan, Korps tersebut tidak pernah terlupakan dari sejarah perjuangan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Tercatat dalam peristiwa sejarah, Infanteri merupakan ujung tombak dalam agresi militer Belanda II yang terjadi pada tanggal 19 Desember 1948. Dengan adanya perintah kilat dari Panglima Besar Jenderal Sudirman pada saat itu, para Infanteri melawan musuhnya dengan menjalankan perang Rakyat Semesta. Tak hanya itu, para Infanteri juga tak segan-segan menggunakan siasat perang gerilya saat menumbangkan musuhnya.
Bertepatan dengan peringatan Hari Infanteri tahun ini, seluruh prajurit dari Korps Infanteri berkumpul di salah satu lapangan yang terletak di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Senin, 19 Desember 2016 pagi.
Dalam amanat Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri, Mayjen TNI Surawahadi, S.I.P, M.Si. yang dibacakan oleh Kasdam V/Brawijaya mengatakan, seluruh prajurit Infanteri dihimbau untuk terus berdampingan bersama rakyat. Sebab, kata Kasdam, melihat sejarah ditetapkannya Hari Infanteri, peran dan tupoksi TNI-AD tidak bisa dipisahkan dengan lingkungan masyarakat di sekelilingnya.
“Kebersamaan dengan rakyat menjadi bagian penting dan strategi dalam mendukung pencapaian tugas pokok TNI-AD,” jelas Brigjen TNI Rahmat Pribadi.
Selain itu, imbuh Kasdam, jalinan persaudaraan antara TNI dan Rakyat saat ini, dapat dijadikan momen penting sebagai dasar penguatan mentalitas dan jati diri bangsa yang kokoh dan kuat. “Bersama rakyat, satuan Infanteri harus dapat menggaungkan kembali semangat yang dikobarkan para pejuang di masa lalu, semangat Indonesia dan semangat untuk menegakkan jati diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat,” tegasnya.
Mantan Karoum Settama BIN itu menjelaskan, melalui Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 28 Tahun 2006, selain diperingati sebagai Hari Infanteri di lingkungan TNI-AD, tanggal 19 Desember juga merupakan peringatan Hari Bela Negara. “Dengan tema SEMANGAT YUDDHA WASTU PRAMUKHA, PRAJURIT INFANTERI BERSAMA RAKYAT KUAT, HEBAT DAN PROFESIONAL GUNA MENINGKATKAN KEMANUNGGALAN TNI RAKYAT DALAM RANGKA MENDUKUNG TUGAS POKOK TNI AD, seluruh prajurit di satuan Infanteri diharapkan untuk bisa menjadi satuan yang tangguh, profesional dan modern,” pinta Brigjen TNI Rahmat Pribadi melalui amanat Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri yang dibacakannya.
Setelah upacara peringatan Hari Infanteri selesai, Kasdam juga memberikan penghargaan kepada para peserta Peleton Beranting (Tonting) yang turut serta mewarnai perayaan hari Infanteri tahun 2016. Pada kesempatan itu, Batalyon Infanteri Para Raider 503/Mayangkara Kostrad berhasil meraih juara pertama, sedangkan di posisi kedua diduduki oleh Yonif Para Raider 502/Ujwala Yudha Kostrad, dan di posisi ketiga diisi oleh Yonif Para Raider 500/Sikatan.
Tercatat dalam peristiwa sejarah, Infanteri merupakan ujung tombak dalam agresi militer Belanda II yang terjadi pada tanggal 19 Desember 1948. Dengan adanya perintah kilat dari Panglima Besar Jenderal Sudirman pada saat itu, para Infanteri melawan musuhnya dengan menjalankan perang Rakyat Semesta. Tak hanya itu, para Infanteri juga tak segan-segan menggunakan siasat perang gerilya saat menumbangkan musuhnya.
Bertepatan dengan peringatan Hari Infanteri tahun ini, seluruh prajurit dari Korps Infanteri berkumpul di salah satu lapangan yang terletak di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Senin, 19 Desember 2016 pagi.
Dalam amanat Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri, Mayjen TNI Surawahadi, S.I.P, M.Si. yang dibacakan oleh Kasdam V/Brawijaya mengatakan, seluruh prajurit Infanteri dihimbau untuk terus berdampingan bersama rakyat. Sebab, kata Kasdam, melihat sejarah ditetapkannya Hari Infanteri, peran dan tupoksi TNI-AD tidak bisa dipisahkan dengan lingkungan masyarakat di sekelilingnya.
“Kebersamaan dengan rakyat menjadi bagian penting dan strategi dalam mendukung pencapaian tugas pokok TNI-AD,” jelas Brigjen TNI Rahmat Pribadi.
Selain itu, imbuh Kasdam, jalinan persaudaraan antara TNI dan Rakyat saat ini, dapat dijadikan momen penting sebagai dasar penguatan mentalitas dan jati diri bangsa yang kokoh dan kuat. “Bersama rakyat, satuan Infanteri harus dapat menggaungkan kembali semangat yang dikobarkan para pejuang di masa lalu, semangat Indonesia dan semangat untuk menegakkan jati diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat,” tegasnya.
Mantan Karoum Settama BIN itu menjelaskan, melalui Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 28 Tahun 2006, selain diperingati sebagai Hari Infanteri di lingkungan TNI-AD, tanggal 19 Desember juga merupakan peringatan Hari Bela Negara. “Dengan tema SEMANGAT YUDDHA WASTU PRAMUKHA, PRAJURIT INFANTERI BERSAMA RAKYAT KUAT, HEBAT DAN PROFESIONAL GUNA MENINGKATKAN KEMANUNGGALAN TNI RAKYAT DALAM RANGKA MENDUKUNG TUGAS POKOK TNI AD, seluruh prajurit di satuan Infanteri diharapkan untuk bisa menjadi satuan yang tangguh, profesional dan modern,” pinta Brigjen TNI Rahmat Pribadi melalui amanat Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri yang dibacakannya.
Setelah upacara peringatan Hari Infanteri selesai, Kasdam juga memberikan penghargaan kepada para peserta Peleton Beranting (Tonting) yang turut serta mewarnai perayaan hari Infanteri tahun 2016. Pada kesempatan itu, Batalyon Infanteri Para Raider 503/Mayangkara Kostrad berhasil meraih juara pertama, sedangkan di posisi kedua diduduki oleh Yonif Para Raider 502/Ujwala Yudha Kostrad, dan di posisi ketiga diisi oleh Yonif Para Raider 500/Sikatan.