Kanselir Angela Merkel |
Pemerintah Jerman meyakini Kongres Amerika Serikat tidak akan mengizinkan Presiden terpilih Donald Trump untuk meninggalkan NATO, kelak ketika ia sudah resmi menjabat.
Menteri Koordinator Transatlantik Jerman Juergen Hardt mengatakan legislatif AS, termasuk Ketua Komite Angkatan Bersenjata John McCain, telah mengatakan padanya bahwa Washington akan tetap jadi rekan blok tersebut.
"Senat dan Parlemen AS tidak akan mengizinkan pengesampingan peran AS di NATO," ujarnya sebagaimana dikutip Reuters, Senin (16/1). Walau demikian, dia mengatakan Eropa memang perlu bekerja lebih untuk mengamankan pertahanannya.
Sementara itu, Kanselir Angela Merkel, menurut juru bicaranya, Steffen Heibert, menilai kerja sama dengan AS masih diperlukan. Hanya saja, dia menolak untuk berkomentar lebih spesifik mengenai hal tersebut.
"Kami akan menunggu pelantikan Presiden Trump dan akan bekerja sama dengan pemerintahan yang baru," ujarnya. Menurutnya, posisi Trump saat ini masih belum diketahui dengan pasti.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Martin Martin Schaefer mengatakan Jerman kesulitan untuk menilai kebijakan Trump karena pernyataannya kerap bekontradiksi di berbagai kesempatan. Misalnya, di Twitter dan di wawancara dengan media.
"Kita akan lihat kebijakan yang sesungguhnya ketika dia dilantik," ujarnya.
Sebelumnya, Trump mengatakan kepada The Times of London dan surat kabar Jerman, Bild, bahwa dirinya memandang NATO sudah ketinggalan zaman karena tidak bisa melindungi anggotanya dari serangan teror. Walau demikian, dia mengatakan aliansi militer dengan blok beranggotakan 28 negara ini masih penting untuk AS.
Norbert Roetthen, kepala komite luar negeri Jerman, mengatakan Berlin mesti berjuang untuk "restorasi atau preservasi kesatuan Barat" sebagai inti keamanan Eropa.
"Eropa tidak bisa menggantikan peran Amerika Serikat dalam bidang keamanan sehingga keadaan kiini menjadi sangat genting," ujarnya.
Dalam wawancara dengan media, Trump mengatakan anggota NATO tidak berkontribusi finansial secara adil. Menurutnya, hanya ada lima negara yang rela menggelontorkan duit sesuai dengan seharusnya untuk memenuhi target dua persen produksi domestik bruto di bidang pertahanan.
Terkait hal ini, Jerman tetap berkomitmen untuk meningkatkan secara bertahap pengeluarannya di bidang militer, kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Jens Flosforff.
Sumber : http://www.cnnindonesia.com/internasional/20170116193352-134-186745/jerman-yakin-kongres-as-tak-izinkan-trump-keluar-dari-nato/
Menteri Koordinator Transatlantik Jerman Juergen Hardt mengatakan legislatif AS, termasuk Ketua Komite Angkatan Bersenjata John McCain, telah mengatakan padanya bahwa Washington akan tetap jadi rekan blok tersebut.
"Senat dan Parlemen AS tidak akan mengizinkan pengesampingan peran AS di NATO," ujarnya sebagaimana dikutip Reuters, Senin (16/1). Walau demikian, dia mengatakan Eropa memang perlu bekerja lebih untuk mengamankan pertahanannya.
Sementara itu, Kanselir Angela Merkel, menurut juru bicaranya, Steffen Heibert, menilai kerja sama dengan AS masih diperlukan. Hanya saja, dia menolak untuk berkomentar lebih spesifik mengenai hal tersebut.
"Kami akan menunggu pelantikan Presiden Trump dan akan bekerja sama dengan pemerintahan yang baru," ujarnya. Menurutnya, posisi Trump saat ini masih belum diketahui dengan pasti.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Martin Martin Schaefer mengatakan Jerman kesulitan untuk menilai kebijakan Trump karena pernyataannya kerap bekontradiksi di berbagai kesempatan. Misalnya, di Twitter dan di wawancara dengan media.
"Kita akan lihat kebijakan yang sesungguhnya ketika dia dilantik," ujarnya.
Sebelumnya, Trump mengatakan kepada The Times of London dan surat kabar Jerman, Bild, bahwa dirinya memandang NATO sudah ketinggalan zaman karena tidak bisa melindungi anggotanya dari serangan teror. Walau demikian, dia mengatakan aliansi militer dengan blok beranggotakan 28 negara ini masih penting untuk AS.
Norbert Roetthen, kepala komite luar negeri Jerman, mengatakan Berlin mesti berjuang untuk "restorasi atau preservasi kesatuan Barat" sebagai inti keamanan Eropa.
"Eropa tidak bisa menggantikan peran Amerika Serikat dalam bidang keamanan sehingga keadaan kiini menjadi sangat genting," ujarnya.
Dalam wawancara dengan media, Trump mengatakan anggota NATO tidak berkontribusi finansial secara adil. Menurutnya, hanya ada lima negara yang rela menggelontorkan duit sesuai dengan seharusnya untuk memenuhi target dua persen produksi domestik bruto di bidang pertahanan.
Terkait hal ini, Jerman tetap berkomitmen untuk meningkatkan secara bertahap pengeluarannya di bidang militer, kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Jens Flosforff.
Sumber : http://www.cnnindonesia.com/internasional/20170116193352-134-186745/jerman-yakin-kongres-as-tak-izinkan-trump-keluar-dari-nato/