militer-id.blogspot.COM,.Yogyakarta. Untuk menangkal semua ancaman maka kita harus mencegah hasutan, provokasi dan adu domba terhadap rakyat dan mengajak seluruh anak bangsa untuk mewujudkan stabilitas keamanan dan politik negara, agar negara kesatuan Republik Indonesia ini tetap utuh dan terjaga.
Hal ini di jelaskan oleh DanDim 0731/Kulon Progo Letkol Arm Teguh Tri Prihanto di depan 200an Taruna /Taruni Smk Negeri 1Kelautan Temon Kulon Progo. Selasa ( 13/12/16) pukul 10.00 - 11.30 wib di SMK N I Temon Jln Glagah Temon, Kulonprogo. Dalam rangka Sosialisasi Wawasan Kebangsaan. dengan tema "Peran Pelajar dalam menjaga NKRI".
Selain para Taruna / Taruni kegiatan ini juga dihadiri guru serta karyawan serta pamong SMK N 1 Temon, yang selama ini dipegang oleh Pos TNI AL Glagah,serta dari Koramil 02-0731/Temon.
Dalam pemaparan nya Dandim 0731,menegaskan "Keberadaan Negara Indonesia sangatlah mencolok. Dengan tanah yang subur,ketersediaan air yang cukup dan tanah yang luas. Menjadi incaran banyak kekuatan negara asing. Terlebih kedepan dimana energi fosil yang mulai menyusut,membuat perebutan energi,air dan pangan menjadi amat sangat terbuka" jelas Letkol Arm Teguh Tri Prihanto.
Saat ini telah terjadi perebutan energi minyak oleh negara negara adikuasa karena perkiraan pada tahun 2043 energi fosil akan habis dan beralih pada energi hayati, dengan adanya konflik bangsa Indonesia dengan negara tetangga misalnya Singapura, Malaysia, Australia dan konflik di laut Cina Selatan merupakan ancaman yg dapat memicu konflik dan ditunggangi oleh negara adikuasa dengan tujuan utk menguasai sumber energi di Indonesia.
"Itulah keadaan yang perlu di waspadai bagi seluruh komponen anak bangsa. Ancaman bangsa Indonesia kedepan sudah berbeda bukan lagi perang konvensional melainkan dengan perang ekonomi, teroris dan narkoba untuk memperebutkan pangan, air dan mineral" kata Dandim 0731.
Untuk itu di era yang cangih ini,para pemuda khususnya pelajar agar dapat membuat satu tameng agar tetap dapat mencintai NKRI. Dan tidak terjebak dalam tindakan yang salah dan keliru. Terlebih sebagai generasi penerus keberadaan NKRI.
(NSR/bang natsir)